Tapi ketika dalam pikiranku terlintas lagi peristiwa itu, aku ingin ingatanku hilang saat itu juga
Setiap manusia diberi kemampuan untuk berbicara,
Tapi ketika ingin kuledakkan semua kemarahan, aku ingin bicara kotor kepadanya
Setiap manusia diberi kemampuan untuk melihat,
Tapi ketika aku dihadapkan pada kenyataan ini, aku menyesal mengetahui dengan mata kepalaku sendiri
Setiap manusia diberi kemampuan untuk mengungkapkan,
Tapi ketika hatiku lelah menahannya , aku hanya diam mematung membiarkan si bening keluar dengan sendirinya
Setiap manusia diberi kemampuan untuk mendengarkan,
Tapi ketika orang-orang lain membicarakannya dan mengatakan betapa bodohnya aku, aku ingin pergi sejauh-jauhnya, menyendiri sepi
Rabb, bukannya aku tidak bersyukur dengan segala kemampuan yang engkau beri. Tapi saat ini aku lelah dengan semua masa lalu ini. Aku sudah mencoba bertahan dengan hatiku, dengan rasaku, dengan segala hal yang bisa aku beri. Tapi ketika ‘semua itu’ terlintas, aku sesak, aku muak, aku sakit. Aku ringkih menahan berontaknya logika akan hatiku yang lemah. Apa masih bisakah hati dan pikiranku bersabar?
Semua indraku telah merasakan, melihat dan mendengarkan kesakitan itu. Dan masa lalu nan indah itu menambah kesakitan ini. Aku ingin semuanya kembali ke awal, ketika semua begitu indah terasa. Akankah bisa?
Semua indraku telah merasakan, melihat dan mendengarkan kesakitan itu. Dan masa lalu nan indah itu menambah kesakitan ini. Aku ingin semuanya kembali ke awal, ketika semua begitu indah terasa. Akankah bisa?
2 komentar:
i like it..puisinya
^___^
tengkyu, nurjen..
terima kasih sudah berkunjung ^^
Posting Komentar