Pergilah Kemana Hati Membawamu
Diingatkan kembali oleh seorang teman tentang novel ini, sewaktu tidak sengaja di waktu chatting membahas mengenai bahan bacaan yang sedang diminati. Dia lagi baca novel Va dove ti porta il cuore ini. Ini mengingatkan saya akan penuturan nenek Olga yang serasa begitu hidup dan nyata melalui surat yang dituliskan kepada cucunya. Saya menyukai cara penyampaian dan gaya penulisan Susanna Tamaro untuk mengungkapkan suatu kesedihan, kejujuran dan pengakuan. Gaya bahasa yang kadang membuat kita berhenti sejenak dalam memahami dan meresapi makna dalam bahasa-bahasanya.
Nasehat yang paling indah dapat ditemui di halaman belakang sampul bukunya. Dan ini sudah bisa memberikan gambaran cerita yang menarik bagi pembaca tanpa harus membalik halaman-halamannya terlebih dahulu. Dan kemudian, kau akan akan larut bersama kata-kata indah yang disampaikannya.
dan kau tak tahu jalan mana yang harus kau ambil
janganlah memilihnya dengan asal saja,
tetapi duduklah dan tunggulah sesaat.
Tariklah nafas dalam-dalam, dengan penuh kepercayaan,
seperti saat kau bernafas di hari pertamamu di dunia ini
Jangan biarkan apapun mengalihkan perhatianmu,
tunggulah dan tunggulah lebih lama lagi
berdiam dirilah, tetap hening dan dengarkanlah hatimu
Lalu, ketika hati itu bicara, beranjaklah. . .
dan pergilah kemana hati membawamu. .
Dan kata-kata itu sangat saya sukai, karena rangkaian kata-kata tersebut terasa sangat feminin di hati saya. . . :)
2 komentar:
pergilah kemana hati membawamu,
wah setuju banged,
saya jg gitu tuh...
jadinya happy ajah :)
:) kalo saya sering bingung kaya gitu kalo dihadapkan pada pilihan,
tapi kalo udah ikutin apa kata hati,
kayannya perasaan jadi lega banget,
walo kadang bertentangan dengan logika dan pendapat orang,
jadi hasilnya: kadang orang nganggap sayya aneh... :D
Posting Komentar